MANTYASIH
Iman dalam Cinta dan Kasih
Istilah Mantyasih tidak
begitu penting tanpa maknanya, yakni iman dalam cinta kasih. Sedangkan iman
dalam cinta kasih, hanya menjadi slogan yang mati, jika tidak ada eksplorasi
lebih lanjut mengenai maksud dari ungkapan tersebut. Saya sendiri merasakan
kebahagiaan yang sulit terkatakan, bahwa akhirnya, jawaban dari perjalanan
pencarian saya selama ini, terangkum dalam ungkapan itu, “iman dalam cinta dan
kasih”. Nah, anggap saja saya sedang membagi kebahagiaan yang saya rasakan
kepada Anda, para pembaca yang budiman.
Pembagian yang sifatnya
tidak terbatas. Karena, Anda bisa mengambil berapapun bagian yang Anda
kehendaki, tanpa mengurangi bagian orang lain. Bahkan, Anda bisa
melipatgandakan, serta memberikan nilai tambah, pada setiap bagian yang Anda
ambil. Dengan demikian, kegiatan berbagi kebahagiaan ini, menjadi
pelipatgandaan kebahagiaan, hingga jutaan kebahagiaan menjadi milik kita
bersama, milik kita semua.
Dalam ungkapan “iman dalam
cinta kasih”, setidaknya ada dua pemahaman: pertama,
di dalam cinta kasih, kita temukan iman; kedua,
iman dalam hal (mengenai) cinta kasih. Implikasi maknanya pun menjadi dua: pertama, saat kita mencintai dan
mengasihi, kita akan menemukan iman di dalamnya; kedua, beriman adalah tentang mencintai dan mengasihi. Tegasnya,
cintailah, kasihanilah, maka engkau memiliki iman (beriman); jika engkau memang
beriman, maka wujudkanlah imanmu dengan mencintai dan mengasihi.
Berangkat dari pemahaman
tersebut, pembahasan mengenai mantyasih akan sama-sama kita bentangkan. Harapan
saya, hal ini bisa menjadi semacam titik pijak bagi kita semua, dari agama atau
kepercayaan manapun, dalam rangka mewujudkan kehidupan yang damai, bersama
Tuhan, bersama kita semua. Semoga, demikian pula yang menjadi harapan Anda.
Kita akan membahas hal
yang paling menarik di muka bumi, sepanjang sejarah peradaban umat manusia, dan
akan senantiasa abadi hingga kapanpun, yakni ‘Cinta Kasih’.
Semua manusia pernah merasakan betapa bahagianya jatuh cinta. Saya rasa, tidak
ada yang lebih membahagiakan dari perasaan semacam itu. Jutaan kisah, ribuan
karya, telah ditulis dalam berbagai tradisi, hanya mengenai satu hal, ‘Cinta’.
Perasaan cinta, mencintai dan dicintai, tidak ada yang bisa menandinginya. Pun,
sebuah aktivitas yang disebut ‘bercinta’, merupakan kenikmatan yang juga tak
tertandingi sepanjang masa. Seks menjadi tema yang selalu dicari dan menjadi
perhatian berbagai kebudayaan, dari pengertian yang paling sakral-spiritual,
hingga yang paling profan-porno. Keduanya, cinta dan bercinta, akan kita bahas
tanpa memedulikan dikotomi perbedaan antara keduanya. Demikian, setelahnya,
semoga kita bisa bersama-sama merasakan orgasme mutual, dan berkesinambungan,
serta mengarahkan energinya kepada hal-hal yang memungkinkan kehidupan yang
lebih indah dan menentramkan. Mari katakan, “Amin!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Katakan dengan penuh Cinta