Jumat, 21 Maret 2014

MANTYASIH (Iman dalam Cinta dan Kasih)


MANTYASIH
Iman dalam Cinta dan Kasih



Istilah Mantyasih tidak begitu penting tanpa maknanya, yakni iman dalam cinta kasih. Sedangkan iman dalam cinta kasih, hanya menjadi slogan yang mati, jika tidak ada eksplorasi lebih lanjut mengenai maksud dari ungkapan tersebut. Saya sendiri merasakan kebahagiaan yang sulit terkatakan, bahwa akhirnya, jawaban dari perjalanan pencarian saya selama ini, terangkum dalam ungkapan itu, “iman dalam cinta dan kasih”. Nah, anggap saja saya sedang membagi kebahagiaan yang saya rasakan kepada Anda, para pembaca yang budiman. 

Pembagian yang sifatnya tidak terbatas. Karena, Anda bisa mengambil berapapun bagian yang Anda kehendaki, tanpa mengurangi bagian orang lain. Bahkan, Anda bisa melipatgandakan, serta memberikan nilai tambah, pada setiap bagian yang Anda ambil. Dengan demikian, kegiatan berbagi kebahagiaan ini, menjadi pelipatgandaan kebahagiaan, hingga jutaan kebahagiaan menjadi milik kita bersama, milik kita semua.

Dalam ungkapan “iman dalam cinta kasih”, setidaknya ada dua pemahaman: pertama, di dalam cinta kasih, kita temukan iman; kedua, iman dalam hal (mengenai) cinta kasih. Implikasi maknanya pun menjadi dua: pertama, saat kita mencintai dan mengasihi, kita akan menemukan iman di dalamnya; kedua, beriman adalah tentang mencintai dan mengasihi. Tegasnya, cintailah, kasihanilah, maka engkau memiliki iman (beriman); jika engkau memang beriman, maka wujudkanlah imanmu dengan mencintai dan mengasihi. 

Berangkat dari pemahaman tersebut, pembahasan mengenai mantyasih akan sama-sama kita bentangkan. Harapan saya, hal ini bisa menjadi semacam titik pijak bagi kita semua, dari agama atau kepercayaan manapun, dalam rangka mewujudkan kehidupan yang damai, bersama Tuhan, bersama kita semua. Semoga, demikian pula yang menjadi harapan Anda.

Kita akan membahas hal yang paling menarik di muka bumi, sepanjang sejarah peradaban umat manusia, dan akan senantiasa abadi hingga kapanpun, yakni ‘Cinta Kasih’. Semua manusia pernah merasakan betapa bahagianya jatuh cinta. Saya rasa, tidak ada yang lebih membahagiakan dari perasaan semacam itu. Jutaan kisah, ribuan karya, telah ditulis dalam berbagai tradisi, hanya mengenai satu hal, ‘Cinta’. Perasaan cinta, mencintai dan dicintai, tidak ada yang bisa menandinginya. Pun, sebuah aktivitas yang disebut ‘bercinta’, merupakan kenikmatan yang juga tak tertandingi sepanjang masa. Seks menjadi tema yang selalu dicari dan menjadi perhatian berbagai kebudayaan, dari pengertian yang paling sakral-spiritual, hingga yang paling profan-porno. Keduanya, cinta dan bercinta, akan kita bahas tanpa memedulikan dikotomi perbedaan antara keduanya. Demikian, setelahnya, semoga kita bisa bersama-sama merasakan orgasme mutual, dan berkesinambungan, serta mengarahkan energinya kepada hal-hal yang memungkinkan kehidupan yang lebih indah dan menentramkan. Mari katakan, “Amin!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Katakan dengan penuh Cinta